sungguhnya apa yang dikerjakan jendral2 Barat sono waktu tidak sedang di medan perang?
teori: mereka berbaring di ranjang, menatap langit, sambil membayangkan
ide2 gila. Perbedaan kita dengan mereka hanyalah mereka punya duit untuk
mewujudkannya.
Kalo ga percaya, inilah hasil kreasi militer dulu:
1. The Bat Bomb
Dengan dasar senjata akan jadi keren
kalo terbang dimalam hari dengan sayap kulit, diciptakanlah The Bat Bomb
(bom kelelawar) oleh Amerika
Rencana:
Kelelawar mampu membawa beban yang cukup berat. Selain itu mereka
suka menyelinap ke bangunan2, cocok untuk jadi media pembawa bom bunuh
diri. Rencananya mereka akan dibawa dengan kotak, dijatuhkan dengan
pesawat B-29, lepas, dan saat subuh akan menyelinap ke bangunan musuh.
Waktu musuh mau gosok gigi ucapkan ‘Good bye’
Masalah:
Masalah muncul waktu sebagian kelelawar lepas tanpa sengaja dan
menyelinap ke markas Angkatan Udara AS, jadi yah… pangkalannya meleduk
habis. Tapi hey, itu pertanda rencananya sukses! Tapi setelah
menghabiskan dana miliaran dolar, proyek batal. Kelelawarnya terlalu
random, ga bis diprediksi bakal lari kemana, dan ilmuwan2 di Proyek
Manhattan sudah mulai membicarakan bom gila yang senilai jutaan
kelelawar
2. The Great Panjandrum
Pertahanan
musuh memang susah mau ditembus, sejak jaman pakai onager sampai
meriam. Musuh ngeyel membangun benteng dari bahan keras dan selalu
diperbaiki, bikin tambah frustasi
Jadi gimana? Dibuatlah Panjandrum jawaban atas: ‘Gimana sih caranya bikin bom tambah bahaya?’
Rencana:
Jadi, gimana mau bikin lubang segede tank di dinding beton? Pihak
Angkatan Laut Inggris membuat tong yang dipasangi roda. Supaya rodanya
jalan, dipasangilah roket2 di berbagai bagian, supaya waktu roketnya
nyala bomnya maju kedepan sekitar 60mph, mirip2 gini:
Masalah:
Masalah muncul waktu roketnya mulai meleduk dan mental kemana-mana.
Setelah berbagai uji coba, nambahin roket dll, jadinya malah nyemplung
ke laut:
Setelah
berbagai test lagi, prototype terakhir selesai. Tapi waktu test jumlah
roket yang bertambah (supaya lebih stabil) malah bikin tambah runyam.
Roket yang mental tambah banyak, dan bikin jendral2 kucar kacir sampai
tuh tong akhirnya meleduk sendiri…
3. Project Orcon
Jaman PDII memang bikin kesal. Banyak target gagal kebom karena misilnya
kena jam duluan. Jadinya duit habis target selamat. Kesal dengan itu,
dimulailah Proyek Orcon
Rencana:
BF Skinner memberikan ide cemerlang: taruh burung merpati di misilnya,
dan pasang layar didalam situ. Tiap kali kena jam, si burung akan
membelokkan misil ke jalan yang benar, target pasti meleduk, dengan
hadiah burung panggang. Makan tuh!
Masalah:
Biar duit udah dikucurkan, proyek Orcon dibatalkan. Sebagian petinggi
bilang idenya terlalu aneh, sementara yang lain bilang prose s pelatihan
merpatinya susah dan lama. Masalah lain adalah sistem itu sendiri. Kalo
rudalnya kena jam jauh2, si merpati harus memperbaiki jalurnya dengan
kurang akurat, soalnya terlalu bergantung pada sistem visual. Masalah
lain adalah itu adalah rudal yang dikendalikan oleh seekor burung
4. The Sun Gun
Menghabisi musuh dengan menembakkan laser dari luar angkasa adalah
dambaan tiap anak kelas 6SD dan ilmuwan militer. Tapi banyak yang tidak
tahu itu adalah dambaan Nazi juga
Rencana:
Ilmuwan2 Nazi berencana membangun cermin raksasa di luar angkasa. Cermin
ini, yang akan dibangun dari 1 juta sodium logam, akan menghabisi kota,
batalion, hutan, juga roti
Rencananya
ini cermin akan dioperasikan oleh astronot yang memakai sepatu magnetis
supaya bisa nempel di lantai. Oksigen diberikan dari sistem pompa
on-board, dan listrik akan dialirkan oleh sistem solar panel
Masalah:
Masalah muncul saat pihak Sekutu mulai kelihatan kemenangannya. Banyak
imuwan dari proyek ini yang entah ditarik AS atau membelot, jadinya
batal.
Yang lebih parah lagi, ukuran dari ide ini saja menjadi batu sandungan
untuk mengerjakannya. Bahkan di tahun 2008 pun AS belum bisa membuatnya,
lebih dari 50 tahun kemudian.
5. Project Habbakuk
Dalam upaya membuat musuh frustasi sampai buang air dicelana, Inggris
memulai proyek Habbakuk. Habbakuk adalah sebuah aircraft carrier
(semacam kapal yang tugas utamanya meluncurkan pesawat udara), yang
dirancang anti-tenggelam, dan secara fisika (tidak secara teori seperti
Titanic) Habbakuk 100% tidak mungkin tenggelam. Kenapa? Karena Habbakuk
adalah bongkahan es
Habbakuk
direncakan akan jadi sepanjang 2000 kaki, setinggi 200 kaki, dan
dindingnya 40 kaki. Jadinya seberat 2 juta ton (bandingkan dengan
carrier tipe Nimitz yang cuma 100rb ton). 2 juta ton es
Waktu
diketahui es bukanlah benda yang cocok untuk dijadikan kapal carrier,
mereka beralih ke Pykete, kombinasi harmonis es dan kayu. Saking kuatnya
dalam simulasi benda ini bisa mementalkan peluru. Dengan ide segila
ini, apa lagi yang kurang?
Masalah:
Masalah muncul dalam kemudahan penggunaannya. Versi kecilnya (yang cuma
1000 ton beratnya dan panjang 60 kaki) memperlihatkan cara kerjanya.
Butuh 3 tahun sampai prototype itu meleleh. Edisi full-versionnya akan
memakan $70 juta, 8000 pekerja, dan 8 bulan sampai selesai dari
peletakan es pertama. Kecepatannya cuma 6 knot (benar2 lambat), dan
waktu sampai di tujuan, akan masih berwujud es
6. Project Stargate
Waktu agen mata-mata mulai berkurang jumlahnya, entah karena tertangkap
atau kenapa, memata-matai jadi susah. Maka dimulailah Project Stargate,
yang akan memanfaatkan ‘penglihatan jarak jauh’
Rencana:
Rupanya blok Komunis waktu Perang Dingin pernah mencoba meneliti
kemampuan psikis. CIA pengen juga, sebelum muncul seseorang yang bisa
menghabisi presiden cuma dengan otak saja. Proyek dimulai tahun 1970an,
dan dibantu oleh Gereja Sains (Church of Scientology)
Masalah:
Masalah muncul waktu CIA dengan segera menyadari hal itu mustahil. Dan dengan segara dalam artian 25 tahun kemudian.
Walau penelitian menunjukkan beberapa ‘penglihatan’ yang sukses dna
detil, lebih banyak lagi hasil yang gagal. Banyak ilmuwna yang terlibat
mengatakan hasilnya sama saja dengan meminta pengemis jalanan menebak2.
Untuk menemukan itu, AS menghabiskan $20 juta. Tapi toh, Rusia mengabiskan 500 juta ruble untuk menemukan hal yang sama
7. The Gay Bomb
Dalam hal ide militer, dari jaman nenek moyang kita melemparkan batu ke
yang lain sampai ke masa nanobot dan laser, jelas tidak ada yang sehebat
The Gay Bomb. The Gay Bomb adalah nama yang harafiah: Senjata yang
mampu meruntuhkan musuh dengan gay. Gay yang dipersenjatai.
Dalam
upaya menemukan senjata anti-kkerasan dalam kasus penanganan massa,
Wright Laboratory di Ohio memberikan ide bagi Pentagon: daripada pakai
gas air mata, kenapa tidak menyemprotkan mereka dengan aphrodisiac (obat
perangsang yang lebih tangguh berkali-kali lipat dari viagra) dalam
jumlah ekstrim sampai mereka jadi horny?
Masalah:
Ide ini sesungguhnya bagus, cuma tidak ada data jelas ini akan berlaku
bagi semua pria. Rupanya, masalah ‘bagaimana’ bukanlah urusan mereka.
lab yang sama memberi ide untuk membuat musuh jadi bau sampai hama
menyerang mereka, atau membuat target jd bau supaya ga ilang di
kerumunan. Semuanya bagus, cuma cara implementasinya tidak ditemukan…
Lepas dari itu, ide ini bertahan dalam pentagon selama 7 tahun…
8. The Pain Ray
Active Denial System, lebih populer sebagai The Pain Ray, adalah nama
futuristik untuk memastikan seseorang akan mengalami sial seharian.
Didesain untuk penanganan massa, The Pain Ray adalah nama yang harafiah:
senjata ini menyebabkan rasa sakit, dari jarak jauh!
rencana:
Dalam beberapa kasus, pihak militer enggan membuat anak buahnya dekat2
dengan marabahaya, tapi menembaki massa dengan sniper yang bersembunyi
di rerumputan jelas memberi citra buruk. Maka metode anti-kekerasan
mulai populer.
Manifestasinya adalah ADS ini, senjata jarak jauh yang bisa mengirimkan
radiasi elektromagnetis berfrekuensi tinggi dari jarak 500 yard. Senjata
ini membuat molekul air di ubuh seseorang ‘senang’, yang merupakan cara
asik untuk mengatakan dia sedang di microwave, walau ngga sampai tahap
berbahaya. Mungkin…
Masalah:
Sampai sekarang, belum ada. Senjatanya udah jadi, dan berfungsi baik.
Hanya uji-coba untuk kasus kena radiasi terlalu lama belum ada, mungkin
tidak ada yang mau matanya di microwave lama2. Kamu mau?
9. Malodorants
Salah satu senjata penanganan massa yang ampuh adalah Malodorant, lebih dikenal sebagai The Stink Bomb.
Rencana:
Pihak militer sudah bereksperimen dengan ide ini sekian lama. Idenya
dalah membuat musuh kabur sambil mempermalukan mereka dengan bau yang
dibenci ibu mereka sendiri. Phak militer juga telah mematenkan beberapa
jenis bau, termasuk kotoran manusia. Waktu PDII, sekelompok ilmuwan
mengembangkan Who Me? untuk digunakan ke tentara Jerman, yang merupakan
stink bomb ini
Amerika punya US Government Standard Bathroom Malodor (Ruang Bau Standar
Pemerintah Amerika) yang saking baunya dalam beberapa detik saja orang2
sudah berteriak2. Laporan mengatakan bau disana itu ‘semua bau terbau
yang bisa kau pikirkan, gabungkan, perkuat 10 kali lipat’. Laporan lain
menyebutkan saking baunya di ruangan itu garis bau yang sering ada di
kartun bisa terlihat disitu. Pihak militer merasa puas dan mau
melemparnya ke manusia
Masalah:
Walau idenya masih dikembangkan, sejarah menunjukkan stink bomb agak
‘kurang bersahabat’. Bukan hanya target yang jadi bau, pesawat bombernya
juga jadi bau, dan seluruh area tempat bomnya jatuh jaid bau juga..
Sumber : http://temperer.wordpress.com/2010/05/25/9-eksperimen-gila-di-dunia-militer/