yang saya banggakan, perlu sobat ketahui bahwa tato tak lagi identik
dengan kriminalitas. Banyak yang justru melihatnya sebagai seni lukis
tubuh. Bahkan tak jarang yang memanfaatkannya untuk menutupi kekurangan
atau cacat tubuh, seperti yang dilakukan Heine Braeck, seorang pria 33
tahun asal Sarpsborg, Norwegia.
Kecelakaan kereta api pada waktu kecil membuat Braeck kehilangan tangan
kiri. "Ketika saya berusia 13 tahun, saya mencoba mengambil jalan pintas
dengan menyeberangi sambungan gerbong kereta yang mulai berjalan,"
ujarnya, dikutip Daily Mail.
Dia kehilangan keseimbangan dan berpegangan pada kawat yang menyuplai
listrik ke kereta. Tak ayal, hal ini memicu percikan api. Tangannya
mulai terbakar. Mau tak mau, ia harus merelakan tangannya di amputasi.
Kepercayaan dirinya terenggut. Tangannya seperti potongan kayu tua, yang
mendatangkan tatapan aneh atau nanar dari orang yang melihatnya. "Hal
pertama yang saya lihat setelah operasi adalah betapa tangan saya sangat
mirip dengan kepala lumba-lumba," ujarnya.
Braeck mulai berpikir melakukan sesuatu untuk meredam tatapan aneh itu.
Dengan cacat itu, ia termotivasi menato tanggannya dengan gambar kepala
lumba-lumba tiga dimensi (3D). Niatnya, ingin tampil beda untuk
memulihkan percaya dirinya.
Dibantu seniman tato asal Bulgaria, Valio Ska, ia mendapatkan kepala
lumba-lumba yang terkesan nyata di pangkal lengan kanannya. Butuh waktu
sekitar 3,5 jam bagi Ska untuk menyelesaikan gambar indah itu.
"Teman-teman, saya pikir ini mengagumkan dan saya menyukainya karena
saya tidak lagi harus menatap potongan kayu tua lagi di tangan saya,"
ujarnya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar